Minggu, 25 September 2016

Kisah Lembu Biri Biri Dan Kambing

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga yang sangat kaya. Suatu hari, mereka pindah ke kota lain. Namun, saat mereka pindah terjadi badai salju.

Mereka pun terpaksa meninggalkan seekor anak lembu, biri-biri, dan kambing. Masing-masing baru berusia dua tahun. Mereka tidak akan bertahan hidup jika harus melakukan perjalanan saat terjadi badai saiju.

Ketiga hewan itu hidup sendiri di rumah keluarga kaya. Mereka berusaha bertahan hidup melewati musim dingin. Akhirnya, musim semi tiba. Rumput-rumput hijau mulai tumbuh di mana-mana.
Lembu kecil, biri-biri kecil, dan kambing kecil dengan riang melahap rumput sehingga badan mereka semakin lama semakin gemuk.

Suatu ketika, saat ketiga hewan itu sedang asyik makan, datang serigala yang terlihat sangat lapar. Serigala membasahi bibirnya melihat tiga hewan itu. "Ah, sepertinya hari ini aku bisa makan tiga jenis daging yang lezat-lezat," pikir serigala.

Serigala berjalan menemui ketiga hewan itu secara terpisah. Pertama, ia menemui lembu dan bertanya dengan nada membentak, "Siapa namamu?"

"Namaku Raja Gundeng. Akulah si perut besar," jawab lembu.

Mendengar jawaban lembu, serigala agak terkejut. Lalu, ia menunjuk tanduk lembu dan bertanya, "Apa itu di kepalamu?"

"Ini adalah tombak hitamku pemberian dewa di surga. Aku kan menanduk siapa pun yang berani menyerangku," jawab lembu.

Serigala terdiam kaget mendengar jawaban lembu. la pun memutuskan untuk tidak memakan lembu dan beralih ke biri-biri.

"Siapa namamu?" tanya serigala kepada biri-biri. "Namaku Raja Tonji. Akulah si kepala besar," jawab biri-biri.

Serigala kembali terkejut dan bertanya lagi, "Apa itu di kepalamu?"
“Ini adalah palu godam hitamku pemberian dewa di langit. Aku membutuhkan palu godamku ini untuk menghajar siapa pun yang datang menyerangku. Aku akan menanduknya sampai mati," gertak biri-biri.

Serigala langsung ketakutan mendengar jawaban biri-biri. la memutuskan untuk meninggalkan biri-biri dan menemui kambing.

"Siapa namamu?" tanya serigala kepada kambing. “Namaku Pahlawan Senge. Akulah si tanduk golok besar. Namun, karena aku memiliki janggut, arang juga sering memanggilku Raja Sanja," jawab kambing tidak menunjukkan rasa takut pada seri- gala.


Serigala merasa resah dan kembali bertanya, “Apa itu di kepalamu?"
"Ini adalah senjataku yang tajam pemberian dewa di langit. Aku bisa menusuk dan merobek perut siapa pun dengan tandukku ini," ancam kam- bing.
Serigala yang sejak tadi sudah ciut nyalinya, semakin takut mendengar jawaban kambing. Tanpa pikir panjang, ia segera berlari meninggalkan kambing.
Kemudian, kambing mengejar serigala sambil terus mengoceh menakut-nakuti serigala.

Sejak saat itu, ketiga hewan hidup aman tanpa gangguan serigala. Mereka terus memakan rumput hingga akhirnya tubuh mereka semakin gemuk dan kuat. Setelah kuat, mereka menyusul keluarga kaya itu dan berkumpul kembali dengan hewan ternak Iainnya.

Pesan moral dari Cerpen Rakyat Dunia Dari Skandinavia adalah Jadilah anak yang pintar. Anak yang pintar pasti menghadapi masalah yang dihadapinya. Sementar anak yang malas dan bodoh hanya menjadi beban orangtuanya. Untuk menjadi anak yang pintar kita harus banyak membaca dan sering belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dongeng dua tikus yang bersahabat

Tikus Hitam dan Tikus Putih sudah bersahabat sejak keciI.Tapi, kehidupan mereka sangat berbeda.Tikus Putih hidup mewah, karena ia menumpang ...