Siangnya, Bangau datang memenuhi ajakan makan siang si Rubah. Rubah ternyata menyiapkan piring yang ceper dan menuangkan sup di atasnya. Bangau yang memiliki paruh panjang tentu saja tidak dapat menikmati sup itu. Ia hanya bisa menikmati sedikit sup. Di depannya, Rubah makan dengan lahapnya.
Setelah makan, Rubah tertawa melihat tingkah Bangau. Bangau mencoba untuk tetap tenang. Keesokan harinya, Bangau gantian mengajak makan siang Rubah ketempatnya. Ia menyiapkan ikan bakar yang lezat. Ikan itu diletakkan di dalam kendi yang lehernya panjang.
Si Rubah tentu saja tidak bisa makan. Bangau makan dengan lahapnya karena paruhnya panjang sehingga bisa masuk kendi. Rubah pun jadi sadar akan perbuatannya selama ini. Ia sadar jika mengerjai orang ada batasnya, jangan sampai mencelakakan orang lain.
Nasihat :Bersikap usil dan jail yang berlebihan akan membuatmu susah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar