Sabtu, 08 September 2018

Gajah dan Semut

Matahari siang itu bersinar amat terik. Para koloni semut memilih untuk tinggal di rumah. Mereka ingin bersantai sambil menikmati persediaan makanan.
Tiba-tiba, bumi terasa seperti bergoyang. Koloni semut pun panik.

“Gempa bumi! Gempa bumi!!” teriak semua semut. Mereka berbondong-bondong keluar dari sarang mereka yang berada di dalam tanah.

Namun begitu keluar, mereka kaget. Rupanya, ada kawanan gajah yang sedang mencari makan di sana. Ya! Tadi bukan gempa bumi, melainkan ulah gajah-gajah itu. Melihat hal itu, ketua koloni semut marah.

“Hai, Gajah. Pergilah dari sini! lni daerah kami!" seru ketua koloni semut.

“Hahaha! Apa kau bercanda, Semut Kecil? Hutan ini milik umum, jadi siapa pun boleh ke sini,” jawab ketua kawanan gajah.

“Tapi, kami lebih dulu tinggal di tempat ini!" balas ketua koloni semut.

Namun, kawanan gajah tak peduli. Mereka menganggap semut hanyalah binatang kecil. Kawanan gajah pun melanjutkan makan. Mereka bahkan tak segan-segan sampai menghancurkan rumah koloni semut. Akibatnya, koloni semut harus berlari tunggang-langgang agar tak terinjak kawanan gajah.

Malam harinya, setelah kawanan gajah pergi, koloni semut kembali ke rumah mereka. Mereka pun berkumpul.

“lni tidak bisa dibiarkan. jika terus seperti ini, bisa-bisa kawanan gajah menguasai tempat kita,” protes Salah satu semut. Semua semut setuju.

“Ah! Bagaimana jika kita bicara baik-baik dengan mereka? jika tidak berhasil, barulah kita menyerang mereka,” ucap ketua koloni semut.

Semua semut tertegun ragu. Mana mungkin tubuh kecil mereka dapat melawan para gajah yang besar. Tapi, ketua koloni semut berhasil meyakinkan koloninya. Koloni semut pun menyusun rencana untuk mengalahkan kawanan gajah.

Esoknya, kawanan gajah kembali datang. Ketua koloni semut menghadang, hendak berbicara baik-baik. Sayang, kawanan gajah tak mau.

Akhirnya, koloni semut menyerang kawanan gajah. Koloni semut menyerang bagian dalam gajah-gajah itu, seperti belalai dan telinga mereka. Kulit luar gajah memang keras, tapi tidak dengan kulit bagian dalam mereka. Ketika para semut menggigit kulit bagian dalam, semua gajah kesakitan dan terjatuh.
Saat itulah, kawanan gajah sadar bahwa meskipun kecil, semut tak bisa diremehkan. Buktinya, kini mereka kalah melawan semut.

Pesan Moral
Kawan, yang terlihat kecil bukan berarti tak kuat. Jadi, jangan meremehkan seseorang hanya dari fisiknya, ya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dongeng dua tikus yang bersahabat

Tikus Hitam dan Tikus Putih sudah bersahabat sejak keciI.Tapi, kehidupan mereka sangat berbeda.Tikus Putih hidup mewah, karena ia menumpang ...